Beranda | Artikel
Adakah Shalat Gerhana pada Gerhana Sebagian dan Gerhana Cincin?
Selasa, 8 Maret 2016

Apakah jika terjadi gerhana sebagian (bukan gerhana total), tetap ada shalat gerhana?

 

Gerhana Matahari Ada Empat Jenis

Gerhana matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:

1- Gerhana total, terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.

2- Gerhana sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.

3- Gerhana cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.

4- Gerhana hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang. (Sumber: Wikipedia)

 

Pensyariatan Shalat Ketika Terlihat Gerhana

Dalam hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ

Jika kalian melihat kedua gerhana yaitu gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan shalat.” (HR. Bukhari, no. 1047)

Berarti ketika gerhana itu terlihat, barulah disyari’atkan untuk shalat. Baca artikel Gerhana Tidak Terlihat di sini: https://rumaysho.com/9056-gerhana-tidak-terlihat-berarti-tidak-ada-shalat-gerhana.html.

 

Sekarang apakah mesti terjadi gerhana total barulah shalat?

Kalau kita tilik pengertian gerhana, para ulama menyampaikan seperti ini.

Kusuf (gerhana) adalah hilangnya salah satu dari dua cahaya (matahari atau bulan), bisa jadi total, bisa jadi sebagian, di mana cahaya tersebut berubah menjadi hitam.

Sedangkan shalat gerhana adalah shalat yang ditunaikan dengan tata cara khusus ketika salah satu cahaya dari bulan atau matahari gelap secara total atau sebagian. (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 27: 252)

 

Kesimpulannya kalau pengertian gerhana dan shalat gerhana adalah seperti di atas, berarti ketika terjadi gerhana sebagian atau gerhana cincin (bukan gerhana total) dan itu terlihat, tetap disyari’atkan shalat gerhana.

Semoga bermanfaat.

 

Referensi:

Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah. Penerbit Kementrian Agama Kuwait.

@ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 28 Jumadal Ula 1437 H

Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal

Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin, @UntaianNasihat, @RemajaIslam


Artikel asli: https://rumaysho.com/13046-adakah-shalat-gerhana-pada-gerhana-sebagian-dan-gerhana-cincin.html